Musa as & Khidir as

Ilustrasi : www.mohlimo.com
Oleh : Ustadz A. Ramli Matdoan, S.Pd.I, M.Pd.I

Inspirator agung bagi mereka yang mendambakan ilmu yang berguna dan berkualitas serta diberkahi TUHAN

Diriwayatkan dalam al qur’an bahwa suatu ketika Nabi Musa as diuji oleh kaumnya dengan 1000 pertanyaan yang mampu dijawan semuanya secara benar dan jelas, lalu terlintas dalam hati beliau, adakah orang yang lebih pintar dari beliau, dengan segala kerendahan hati, beliau bermunajat kepada Tuhan serayat berkata:

My Lord,, adakah orang yang lebih pintar dari saya,?

Tuhan menjawab: Ia, ada namanya Balya ( nama asli Nabi Khidir as )

Apakah Engkau mengizinkan saya bertemu dan belajar darinya ya Allah ...

Ia, Aku zinkah

Pergilah....

(Dalam perjalannya Musa as ditemani oleh seorang pemuda yang bernama Yusya’ bin Nun ( dalam menuntut ilmu, seornag membutuhkan teman untuk memberikan solusi saat susah dan media untuk menghidupkan persaingan positif)
...................................................................................................................

assalamu ‘alaikum

salam...

Pace, sa boleh tanya ka...?(Ms)

Oh,, iya ada apa?(Kh)

Sa belajar bole blajar sama pace ka tida e, sa mau jadi orang yang bermanfaat ni... (Ms)

Adoo, gimana e..kayaknye se tra bisa jadi orang sabar ka apa.. orang blajar harus sabar! harus sabar! (Kh)

Oh,,, tenang saja pace, insya Allah Swt, sa bisa sabar.. tenang saja.. (Ms)

Kalu begitu, sa kas tau se, waktu blajar, se tra boleh bicara e,tra boleh kritik, intrupsi kecuali kalau sa su kasi izin, ko ingat itu, inga bae bae,, sa pu murid banyak yang gagal karena dorang tra perhatikan urusan etika , dorang hanya mau ilmu saja, (Kh)

O, isnya Allah sa bisa,, sa bisaaa... (Ms)

( Mereka berdua mulai menjalankan aktifitas masing-masing sesuai profesi, suatu saat di atas kapal terjadi sesuatu yang mengherangkan. Nabi Khidir as mengambil sebilah belati dan beliau  mulai beraksi memotong-motong bagian-bagian kapal, beliau juga mewarnai dengan warna yang tidak nyambung sehingga kapal menjadi jelek dan nyaris tenggelam/ tanpa berpikir panjang Nabi Musa berkata )

“Pa dosen, ini kapal kalo dipotong-potong nanti bisa bocor, trus di pu cat su bagus e. Kenapa pa dosen coret-coret ka, paling tidak tra bagus dilihat orang, pa dosen ini bagaimana ka. (Ms)

E.. siapa izinkan se bicara!kurang ajar skali, su lupa se pu janji ka.. baru satu tingkat su balagu! ( Kh)

O, sory pa,, sa lupa.( Ms )

Awas kalo se ulang lai bole, sa pecat nanti  baru rasa ee.(Kh)

( mereka pun turun dari kapal dan menlanjutkan perjalanan mereka sampai pada suatu hari, mereka menemukan seorang anak sedang bermain bersama teman-temannya, Nabi Khidir as mendatangi anak itu lalu mencekiknya sampai meninggal dunia, nabi Musa as as heran lalu berkata.. )

“Pa Dosen, itu anak kenapa di bunuh tra takut dosa ka? Su kas lubang kapal sekarang bunuh orang lai.. Ado parah eee. ( Ms )

Hei, sekali lagi se batanya, ketong dua end...! ingat End!

Waduh, waduh... (Musa as bingung) io, sa janji tra ulang lai,,, terserah sudah, kalau sa ulang pa dosen pecat sudah ( Ms )

DL derita loe....  (Kh)

( Akhirnya Mereka masuk sebuah desa lalu Nabi Khidir as menuju reruntuhan sebuah rumah dan tanpa banyak bicara, Nabi Khidir as mengumpulkan batu bata, campur semen lalu mulai menyusun bata-bata itu )

(Musa as bergumam ) tapi beliau tak mampu menahan

“Pa dosen, pa tra ingat ka, tadi ketong kesini sudah tidak diterima orang kampung, dorang tra kasih teh ka, kopi ka, tapi sekarang malah pa ini perbaiki dorang pu rumah,,, pa,, sebenarnya pa ini maunya apa?  (Ms )

Masalah buat loe ?! (Kh )

Ya ialah masa ia ia donk ( Ms )

Loe-Gue End, (Kh)

Whatt....?? (Ms)

(Nabi Musa as kecewa lalu terdiam, Nabi Khidir as melihat ekspresi Nabi Musa as seraya berkata:)

E..murid,, se dengar bae bae...

“Itu kapal to sengaja sa kasi berantkan karena sa tau dengan ilmu sa kalau kapal itu punya orang miskin yang berlayar mencari nafkah, itu pelabuhan yang ketong singgah itu dorang pu bos paling suka sita kapal kapal yang bagus, makanya sa kasi berantkan biar kelihatan kurang bagus.. otomatis dorang tidak rampas... (Kh )

Nabi Musa as hanya mengangguk..

Terus itu anak, sa tau kalau dia itu kelak jadi anak durhaka makanya sa harus bunuh dia biar dia pu pace mace tra pusing.. (Kh)

Trus batu tela itu ??? (Ms)

Oo,, kalo itu, anak yatim dorang pu bekas rumah

Ko dengar e..bukannya tamu saja yang dorang tra kasih minum, anak yatim sa dorang tra mau bantu perbaiki rumah, makanya se lia sa perbaiki itu dan di dalam kintal itu ada terpendam harta karun miliki anak yatim itu..

Makanya jadi murid tra boleh macam macam,, ketong guru, dosen itu waktu katong ajar kamorang bukan saja deng kasi kemong ilmu, tapi ketong juga didik kamong pu etika deng cara ketong uji kamong, kamong masih muda belum mengerti ini dan itu, jadi kalo ketong ada bikin sesuatu yang menurut kamong keliru jang langsung interupsi, karena itu bagian dari pendidikan,,,

Satu lai,,, kalo jadi murid to,, tra boleh bicara meskipun itu penting kecuali kalo sudah diizinkan oleh guru atau dosen, ingate... (Kh)

Pa, masa sa Cuma dapat E-Plus saja ? ( Ms )

Io,,  ( Emang Perlu ketuLUSan) Kh

Oo.....
Lebih baru Lebih lama